Data atau infografis ini dibuat oleh Liputan6 tahun 2016, dengan data2 resmi Kementerian Keuangan. Wah, grafis ini strong sekali, Kawan. Dulu berkali2 kami posting tahun 2016, wah banyak yg ngamuk deh. Akan kami lanjutkan infografis ini hingga Mei 2022.
Apa sih isi infografis ini? History.
Soeharto lengser 1998, posisi utang 551 Trilyun, (rasio utang 57%) --> Soeharto nambah 551 T (hitung dari nol, dari utang Belanda)
Habibie lengser 1999, posisi utang 938 T (rasio 85%) --> Habibie nambah 387 T
Gus Dur lengser 2001, posisi utang 1.271 T (rasio 77%) --> nambah 333 T
Megawati lengser 2004, posisi utang 1298 T (rasio 56%). --> nambah 27 T.
SBY berkuasa, 10 tahun, lengser 2014, posisi utang 2.600 T (rasio 24,7%) --> nambah 1.300 T selama 10 tahun. Memang mabuk utang SBY!
Jokowi berkuasa, hingga 2019 sebelum pandemi, posisi utang 4.779 T (rasio 29,8%). --> nambah 2.179 T selama 5 tahun. NAIK.
Pandemi terjadi. Data per Mei 2022, posisi utang 7.002 T (rasio 38%) --> 2.223 T selama 2,5 tahun terakhir. NAIK lebih cepat.
Ini adalah history. Data. Fakta. Dari pemerintah.
Pastikan, kamu tidak alergi saat angka2 ini dibuka. Biar rakyat itu pada pinter2 semua gitu loh.
Nah, dengan biaya bunga yg 400 trilyun setahun, cicilan jatuh tempo yg juga 400 trilyun setahun, total jenderal 800 trilyun harus dipikirkan oleh pemerintah sekarang. Bahkan sebelum bicara ttg mau bangun apa kek, subsidi apa kek, gaji apa kek, 800 trilyun ini seperti argo, terus berputar. Harus dibayar. Apa solusi cepatnya? Ditutup dengan utang baru. SBN lama jatuh tempo, ganti dgn SBN baru. Dstnya.
Tahun 2024 kelak, kemungkinan besar posisi utang negara Indonesia Rp 8.000 s/d Rp 9.000 trilyun. Tergantung apa yg akan terjadi besok2 deh. Inflasi menggila, harga komoditas dunia dobel, dll, dsbgnya. Harga2 pangan meroket, bisa kacau semua estimasi.
Boleh ngutang. Silahkan. Tapi pastikan jangan dikorupsi gitu loh. Syukur2 rakyat sejahtera deh. Bukan sebaliknya, utang menggunung, rakyat tetap susah juga, kan sedih jadinya.
Btw, ini cuma data2 saja. dgn data valid. Tidak usah ngamuk. Kan nggak lucu. Yang ngutang siapa, yang korupsi bansos siapa, yg menikmati siapa, eeeh, kamu yg marah2.
*Tere Liye, penulis novel JANJI